Jenis-Jenis Pembangkit Listrik, Pembahasan Lengkap!


 Listrik merupakan aspek terpenting penunjang kegiatan kehidupan manusia. Dengan adanya listrik dunia yang gelap akan terlihat terang, alasannya dengan adanya energi listrik bisa menyalakan lampu-lampu penerang di sepanjang jalan, di rumah, kantor, mall, dan tempat-tempat penting lainnya.


Pembangkit listrik ialah suatu alat yang sanggup membangkitkan dan memproduksi tegangan listrik dengan cara mengubah suatu energi tertentu menjadi energi listrik selain itu, pembangkit listrik bisa disebut juga dengan semua mesin yang mengubah tenaga gerak, cahaya dan minyak bumi atau benda kimia lainnya menjadi tenaga …


Listrik merupakan aspek terpenting penunjang kegiatan kehidupan insan Jenis-Jenis Pembangkit Listrik, Pembahasan Lengkap!


Jenis-Jenis Pembangkit Listrik




#1. PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)


Air ialah sumber daya alam yang merupakan energi primer potensial untuk Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA), dengan jumlah cukup besar di Indonesia. Potensi tenaga air tersebut tersebar di seluruh Indonesia. Dengan pemanfaatan air sebagai energi primer, terjadi penghematan penggunaan materi bakar.


#2. PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap)


Uap yang terjadi dari hasil pemanasan boiler/ketel uap pada Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU) dipakai untuk memutar turbin yang kemudian oleh generator diubah menjadi energi listrik. Energi primer yang dipakai oleh PLTU ialah materi bakar yang sanggup berwujud padat, cair maupun gas. Batubara ialah wujud padat materi bakar dan minyak merupakan wujud cairnya.


#3. PLTGU (Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap)


Gas dan Uap Pusat Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) merupakan kombinasi antara PLTG dan PLTU. Gas buang PLTG bersuhu tinggi akan dimanfaatkan kembali sebagai pemanas uap di ketel penghasil uap bertekanan tinggi.


#4. PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi)


Panas Bumi Panas bumi merupakan sumber tenaga listrik untuk pembangkit Pusat Listrik Tenaga Panas (PLTP). Sesungguhnya, prinsip kerja PLTP sama saja dengan PLTU. Hanya saja uap yang dipakai ialah uap geothermal yang berasal pribadi dari perut bumi. Karena itu, PLTP biasanya dibangun di tempat pegunungan bersahabat gunung berapi. Biaya operasional PLTP juga lebih murah daripada PLTU, alasannya tidak perlu membeli materi bakar, namun memerlukan biaya investasi yang besar terutama untuk biaya eksplorasi dan pengeboran perut bumi.Ilustrasi siklus perubahan energi pada PLTP :Uap geothermal didapatkan dari suatu kantong uap di perut bumi.


#5. PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel)


Diesel Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD) berbahan bakar BBM (solar), biasanya dipakai untuk memenuhi kebutuhan listrik dalam jumlah beban kecil, terutama untuk tempat gres yang terpencil atau untuk listrik pedesaan. Di dalam perkembangannya PLTD sanggup juga memakai materi bakar gas (BBG).Mesin diesel ini memakai ruang bakar dimana ledakan pada ruang bakar tersebut menggerak torak/piston yang kemudian pada poros engkol dirubah menjadi energi putar. Energi putar ini dipakai untuk memutar generator yang merubahnya menjadi energi listrik. Untuk meningkatkan efisiensi udara yang dicampur dengan materi bakar dinaikkan tekanan dan temperaturnya dahulu pada turbo charger. turbo charger ini digerakkan oleh gas buang hasil pembakaran dari ruang bakar.


#6. PLTS (Pusat Listrik Tenaga Surya)


Pada prisipnya panel surya Solar Cell mengubah sinar matahari menjadi energi listrik yang kemudia disimpan dalam batterei atau aki untuk dipakai setiap saat.  Digunakan secara besar-besaran, untuk lingkungan tertentu atau satu unit rumah atau bangunan.


#7. PLTO (Pembangkit Listrik Tenaga Ombak)


Salah satu energi di bahari tersebut ialah energi ombak yang merupakan sumber energi yang cukup besar. Ombak merupakan gerakan air bahari yang turun-naik atau bergulung-gulung, merupakan energi alternatif yang dibangkitkan melalui dampak gerakan tekanan udara akhir fluktuasi pergerakan gelombang.


#8.  PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas)


Gas yang dihasilkan dalam ruang bakar pada sentra listrik tenaga gas (PLTG) akan menggerakkan turbin dan kemudian generator, yang akan mengubahnya menjadi energi listrik. Sama halnya dengan PLTU, materi bakar PLTG bisa berwujud cair (BBM) maupun gas (gas alam). Penggunaan materi bakar memilih tingkat efisiensi pembakaran dan prosesnya.Prinsip kerja PLTG ialah sebagai berikut, mulamula udara dimasukkan dalam kompresor dengan melalui air filter/penyaring udara biar partikel debu tidak ikut masuk dalam kompresor tersebut. Pada kompresor tekanan udara dinaikkan kemudian dialirkan ke ruang bakar untuk dibakar bersama materi bakar.


Jenis-Jenis Pembangkit Listrik


#9. PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah)


Selain dengan cara pengelolaan tersebut di atas ada cara lain yang akan dilakukan oleh pemkot Bandung yaitu sampah dimanfaatkan menjadi sumber energi listrik (Waste to Energy) atau yang lebih dikenal dengan PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah). Konsep Pengolahan Sampah menjadi Energi (Waste to Energy) atau PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga sampah).


 

Dikota-kota besar di Eropah, Amerika, Jepang, Belanda dll waste energy sudah dilakukan semenjak berpuluh tahun lalu, dan jadinya diakui lebih sanggup menuntaskan dilema sampah. Pencemaran dari PLTSa yang selama ini dikhawatirkan oleh masyarakat bekerjsama sudah sanggup diantisipasi oleh negara yang telah memakai PLTSa terlebih dahulu. Pencemaran- pencemaran tersebut menyerupai :



  • Dioxin


Dioxin ialah senyawa organik berbahaya yang merupakan hasil sampingan dari sintesa kimia pada proses pembakaran zat organik yang bercampur dengan materi yang mengandung unsur halogen pada temperatur tinggi, contohnya plastic pada sampah, sanggup menghasilkan dioksin pada temperatur yang relatif rendah menyerupai pembakaran di tempat pembuangan tamat sampah (TPA) (Shocib, Rosita, 2005).PLTSa sudah dilengkapi dengan sistem pengolahan emisi dan efluen, sehingga polutan yang dikeluarkan berada di bawah baku mutu yang berlaku di Indonesia, dan tidak mencemari lingkungan.



  •  Residu


Hasil dari pembakaran sampah yang lainnya ialah berupa residu atau debu bawah  (bottom ash)   dan debu terbang (fly ash) yang termasuk limbah B3, namun hasil-hasil studi dan pengujian untuk pemanfaatan debu PLTSa sudah banyak dilakukan di negara-negara lain. Di Singapura ketika ini dipakai untuk menciptakan pulau, dan pada tahun 2029 Singapura akan mempunyai sebuah pulau gres seluas 350 Ha (Pasek, Ari Darmawan, 2007).PLTSa akan memanfaatkan debu tersebut sebagai materi baku batako atau materi bangunan.



  • Bau


Setiap sampah yang belum mengalami proses akan mengeluarkan anyir yang tidak sedap baik ketika pengangkutan maupun penumpukkan dan akan mengganggu kenyamanan bagi masyarakat umum.Untuk menghindari anyir yang berasal dari sampah akan dibentuk jalan tersendiri ke lokasi PLTSa melalui jalan Tol, di sekeliling bagunan PLTSa akan ditanami pohon sehingga membentuk greenbelt (sabuk hijau) seluas 7 hektar.


#10. PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir)


Prinsip kerja PLTN, intinya sama dengan pembangkit listrik konvensional, yaitu ; air diuapkan di dalam suatu ketel melalui pembakaran. Uap yang dihasilkan dialirkan ke turbin yang akan bergerak apabila ada tekanan uap. Perputaran turbin dipakai untuk menggerakkan generator, sehingga menghasilkan tenaga listrik. Perbedaannya pada pembangkit listrik konvensional materi bakar untuk menghasilkan panas memakai materi bakar fosil menyerupai ; batubara, minyak dan gas. Dampak dari pembakaran materi bakar fosil ini, akan mengeluarkan karbon dioksida (CO2), belerang dioksida (SO2) dan nitrogen oksida (Nox), serta debu yang mengandung logam berat. Sisa pembakaran tersebut akan ter-emisikan ke udara dan berpotensi mencemari lingkungan hidup, yang bisa mengakibatkan hujan asam dan peningkatan suhu global.


#11. PLTPS (Pembangkit Listrik Tenaga Pasang Surut)


Energi pasang surut (tidal energy) merupakan energi yang terbarukan. Prinsip kerja nya sama dengan pembangkit listrik tenaga air, dimana air dimanfaatkan untuk memutar turbin dan mengahasilkan energi listrik.



Sekian klarifikasi perihal Jenis-Jenis dari Pembangkit Listrik. Semoga bermanfaat untuk pembaca.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel