Kegiatan Praktikum Seleksi Alam
Seleksi alam merupakan suatu bentuk tindakan yang dilakukan oleh alam untuk menyeleksi atau menentukan makhluk hidup yang bisa bertahan demi kalngsungan hidupnya. Bagaimana alam melaksanakan penyeleksian atau pemilihan? Bentuk kondisi alam yang selalu berubah, adanya peristiwa alam, timbulnya wabah penyakit, kekurangan makanan, ketatnya persaingan dalam memperoleh makanan, merupakan faktor utama terjadinya seleksi alam dalam habitat makhluk hidup.
Untuk sanggup bertahan hidup makhluk hidup harus bisa menyesuaikan diri dengan lingkungannya untuk mengantisipasi perubahan alam tersebut. Adaptasi makhluk hidup banyak jenisnya, mirip penyesuaian tingkah laku. Contohnya sikap bunglon yang merubah warna kulitnya sesuai tempat tinggalnya, dengan tujuan untuk mengelabui musuh semoga tidak terlihat oleh pemangsa.
Pada acara praktikum ini, kami mencoba menerapkan acara seleksi alam dalam bentuk simulasi, atau miniatur terjadinya seleksi alam pada kehidupan nyata.
Berikut acara praktikum simulasi terjadinya seleksi alam pada makhluk hidup
Menjelaskan Peran Seleksi Alam terhadap Kelangsungan Hidup Organisme
Alat dan Bahan
- Arloji/Stopwatch/HP
- Tali Rafia
- Lakban
- Meteran klos
- Lapangan/Tanah berumput seluas 2 atau 3 m^2 (meter persegi). Jika di tempat anda tidak tanah berumput bisa memakai alternatif ruangan kelas sebagai penggantinya. Dalam petunjuk praktikum ini kami memakai ruangan kelas sebagai tempat praktikum.
- Kertas berwarna hijau, kuning, putih, dan biru. Masing-masing sebanyak 50 buah, jadi total jumlah semua kertas yaitu 50 buah, dengan ukuran kertas 2 x 2 cm.
Langkah Kerja
1. Ukur kawasan pengamatan memakai meteran klos. Dengan ukuran 2 atau 3 meter persegi.
2. Kemudian pasanglah tali rafia pada wilayah yang sudah diukur tadi, jangan lupa rekatkan tali rafia memakai lakban semoga tali bisa menempel pada lantai.
3. Jika petakan sudah siap, saatnya untuk memasukkan belahan kertas berwarna tadi ke dalamnya. Kertas warna harus diacak semoga tidak mengumpul atau disebarkan secara merata.
4. Tunjuk salah seorang anggota kelompok untuk menjadi naracoba percobaan dan salah satunya sebagai pencatat waktu.
5. Sebelum melaksanakan percobaan, naracoba berputar-putar terlebih dahulu dengan mata terpejam untuk memperbesar peluang pengambilan secara acak.
6. Setelah berputar, naracoba dipersilahkan mengambil kertas warna tadi selama satu menit atau 60 detik.
7. Kumpulkan kertas warna yang terambil dan pisahkan sesuai dengan warnanya.
8. Hitung setiap kertas warna yang terambil, kemudian catatlah dalam tabel hasil pengamatan
9. Ulangi cara kerja 3-8 untuk semua anggota kelompok sampai semuanya mencicipi pengambilan acak tersebut.
Untuk lebih jelasnya, langkah kerja yang disertai gambar bisa dilihat pada artikel di bawah
Data Hasil Pengamatan
No | Nama Naracoba | Jumlah kertas warna | |||||||
Yang disediakan | Yang terambil | ||||||||
Hijau | Kuning | Putih | Biru | Hijau | Kuning | Putih | Biru | ||
1 | |||||||||
2 | |||||||||
3 | |||||||||
4 | |||||||||
5 | |||||||||
6 | |||||||||
Jumlah | |||||||||
Persentase % |
Keterangan
Cara menghitung persentase : Jumlah masing warna kertas dibagi dengan jumlah keseluruhan kertas yaitu 200 buah. Contoh jikalau jumlah kertas warna hijau yang terambil yaitu 50 buah maka dibagi dengan 200, kemudian dikalikan dengan 100% menjadi 50/200×100%= 25%.
Disukusikan dengan kelompokmu!
- Kertas warna apa yang paling banyak terambil? Kenapa demikian?
- Kertas warna apa yang paling sedikit terambil? Kenapa demikian?
- Daerah pengamatan dalam hal ini sebagai miniatur dunia nyata. Mewakili apakah kawasan pengamatan dan kertas warna dalam praktikum ini?
- Jika diakaitkan dalam 3 jenis adaptasi, acara tersebut termasuk dalam jenis adpatasi apa?
Jawaban :
1. Kertas warna yang paling banyak terambil yaitu kertas warna yang paling mencolok mirip biru, alasannya yaitu kawasan pengamatan pada acara praktikum ini dilakukan di ruangan kelas dengan warna lantai putih sehingga warna biru atau hijau akan terlihat dengan jelas.
2. Sedangkan kertas warna yang paling sedikit terambil adalah, kertas yang berwarna putih. Karena kertas warna putih tersamarkan dengan lantai yang berwarna putih, sehingga kertas warna putih sangat sedikit terambil.
3. Daerah pengamatan pada acara praktikum ini mewakili habitat dari suatu populasi atau tempat tinggal makhluk hidup, sedangkan kertas warna merupakan makhluk hidup yang tinggal di lingkungan tersebut. Sedangkan naracoba diibaratkan pemangsa yang memakan makhluk hidup yang ada pada habitat dari populasi.
4. Jenis penyesuaian pada percobaan ini adalah, penyesuaian tingkah laku.
Untuk mempedalam pengetahuanmu, lanjutkan pengamatanmu!
Cobalah acara praktikum ini di tempat yang berbeda, mirip lapangan berumput, dan lain sebagainya.