Mengapa Ponsel Dapat Meledak? Dan Bagaimana Cara Mencegahnya!
Mengapa Ponsel Bisa Meledak - Dalam beberapa tahun terakhir, seiring perkembangan teknologi khususnya smartphone atau ponsel pintar, sering kali kita mendengar headline informasi perihal ponsel yang meledak.
Hampir setiap tahun, informasi teknologi terkini selalu didominasi oleh headline perihal ponsel yang meledak.
Walaupun kecelakaan ponsel yang meledak ini sangat jarang terjadi, dan memang agak sulit untuk dipahami.
Mengapa ponsel sanggup meledak? dan bagaimana saya sanggup tahu bahwa ponsel saya tidak akan meledak?
Untuk menjawab pertanyaan diatas, apakah ponsel yang kita miliki ketika ini suatu ketika nanti akan meledak atau tidak.
Baca: Penyebab Ponsel Android Menjadi Panas dengan Sendirinya
Serta menjadi salah satu headline informasi di media-media mainstream, maka ada baiknya kita mengetahui apa yang menjadi penyebab ponsel sanggup meledak.
Setiap kali baterai Li-ion meledak atau terbakar, ia mengalami proses yang disebut "Thermal Runaway".
Proses ini sanggup agak sulit untuk dipahami, jadi kami akan menunjukkan hal-hal yang singkat, manis, dan bebas dari jargon atau istilah-istilah ilmiah yang kekinian.
Baterai lithium-ion mengandung satu ton sel Li-ion.
Masing-masing sel ini mempunyai suhu kritis (anggap ini sebagai titik didih).
Ketika suhu kritis sel tercapai, yang biasanya disebabkan oleh:
Ponsel akan memasuki kerusakan eksotermik, yang pada dasarnya, sel itu sendiri mulai melepaskan satu ton panas.
Hal ini akan mengawali proses "Thermal Runaway" atau "Pelarian Termal", yang mana ini intinya merupakan loop umpan balik positif.
Sama halnya ibarat ketika Anda meletakkan mikrofon di erat speaker.
Begitu sel memasuki eksotermik dan melepaskan panas, sel-sel di sekitarnya ditakdirkan untuk mencapai suhu kritisnya sendiri.
Semua tergantung pada kecepatan proses nya itu sendiri, baterai secara belakang layar sanggup mendesis, terbakar, atau membuat ledakan kecil.
Sekarang kita telah memahami proses "Thermal Runaway" atau pelarian termal.
Sekarang jauh lebih gampang untuk memilih bagaimana, kapan, dan mengapa ponsel dan di antara perangkat yang memakai baterai Li-ion lainnya meledak.
Namun, bila ponsel Anda atau perangkat yang lainnya yang mempunyai baterai Li-ion yang sudah membengkak, Anda seharusnya sudah mulai melaksanakan sesuatu perihal itu kini juga.
Selanjutnya yaitu bagaimana cara mencegah biar ponsel yang kita miliki ketika ini tidak meledak.
Anda tentu tidak ingin masuk headline di media-media mainstream dengan informasi bagaimana ponsel Anda meledak di paha Anda, yang bahkan mungkin menghancurkan organ "vital" Anda.
Baca: Yang Harus Dilakukan Ketika Ponsel Terlalu Panas
Nah, berikut ini kami berikan bagaimana cara biar ponsel tidak meledak, yakni:
Jika Anda tinggal didaerah yang dingin, Anda mungkin sadar bahwa aki kendaraan beroda empat bekerja paling baik ketika mereka mendapat sedikit panas, yakni katakanlah sekitar 27 derajat Celcius.
Anda mungkin juga sadar bahwa terlalu banyak panas sanggup merusak baterai (aki mobil), bersamaan dengan komponen-komponen lain di dalam mobil.
Yah.. Betul sekali! Hal ini juga berlaku sama untuk baterai ponsel.
Ketika baterai Li-ion habis pada suhu tinggi (di luar atau di dalam mobil), sel-sel baterainya sanggup menjadi sedikit tidak stabil.
Mereka mungkin tidak memasuki gangguan eksotermik, tetapi mereka sanggup secara singkat, memburuk, atau anehnya menghasilkan gas ibarat oksigen dan karbon dioksida.
Gas-gas ini sanggup menjadikan baterai mengembang ibarat balon, yang membuat tekanan, yakni berupa energi yang sanggup menjadikan ledakan atau membahayakan struktur baterai.
Secara alami, proses ini sanggup lebih cepat bila baterai Li-ion ponsel sedang diisi, sementara itu pada suhu luar/ eksternal cukup panas.
Karena itu sebagian besar ponsel akan menghentikan proses pengisian daya atau mati bila terlalu panas.
Mungkin ada sebagian orang yang beranggapan bahwa ponsel tidak akan mungkin meledak bila ditinggalkan didalam kendaraan beroda empat dibawah terik sinar matahari.
Sementara itu, sebagai pengetahuan untuk kita, kantong celana yang sempit, yang rentan akan gesekan-gesekan, sanggup menjadikan "Thermal Runaway".
Yang lambat laun, sanggup menjadikan baterai rusak, sebelum balasannya mempunyai kesempatan untuk meledak.
Apalagi, bila ditinggalkan didalam kendaraan beroda empat dalam waktu lama, terparkir dibawah terik sinar matahari.
Bentuk-bentuk kemunduran mekanis inilah yang biasanya menjadikan baterai ponsel Anda rusak hingga balasannya menjadikan ponsel meledak.
Selain itu, ini juga salah satu penyebab, mengapa ponsel Anda tidak menyala, lantaran ponsel dan baterai Li-ion ketika ini mempunyai fitur keselamatan internal yang mencegah problem mekanis lambat yangterbentuk.
Secara umum, alat pengisi daya (charger) apa pun niscaya akan berfungsi dengan perangkat apa pun juga.
Begitu juga dengan kabel micro-USB (kabel charger) nya.
Charger atau kabel charger yang usang atau yang murah akan tetap bekerja dengan ponsel yang lebih gres atau terbaru, dan sebaliknya charger super cepat terbaru akan tetap bekerja dengan perangkat atau ponsel yang lama.
Karena itu, Anda harus tetap memakai pengisi daya atau charger yang orisinil atau charger yang sanggup mengemban amanah dari perusahaan yang terbaik, atau pengisi daya (charger) yang disertifikasi oleh produsen ponsel Anda.
Pengisi daya yang murah atau tidak bersertifikat (apalagi untuk charger nirkabel yang jelek) sanggup menghasilkan panas yang berlebih dan merusak baterai ponsel Anda.
Biasanya, kerusakan ini terjadi dalam jangka waktu yang cukup lama, yang menjadikan "gelembung" di baterai ponsel Anda.
Sekali lagi, kerusakan mekanis yang lambat ibarat ini hampir selalu akan merusak ponsel Anda secara keseluruhan sebelum balasannya sanggup terbakar atau meledak.
Tapi jangan khawatir, charger yang murah tidak akan “dijual dengan harga yang mahal” ponsel Anda, walaupun itu niscaya akan menjadikan ledakan.
Baca: Cara Mengisi Baterai Ponsel Ketika Listrik PLN Padam
Ponsel mempunyai pembatas tegangan bawaan yang mencegah pengisian berlebih atau pengisian daya yang "terlalu cepat" untuk ditangani oleh baterai.
Menemukan charger yang sempurna untuk ponsel Anda ternyata sangat mudah.
Anda sanggup membeli pengisi daya pribadi dari pabrikan ponsel Anda, atau menyelidiki review dari pembeli lainnya di toko belanja online ibarat tokopedia, bukalapak, shopee, dan lain sebagainya, sebelum Anda membelinya.
Atau Anda sanggup melaksanakan pencarian di Google untuk brand ponsel Anda dengan kata-kata “charger ponsel terbaik”.
Jika Anda mempunyai perangkat Apple, Anda harus mencari pengisi daya bersertifikasi MFi , dan bila Anda membeli pengisi daya nirkabel, maka Anda harus mencari perangkat bersertifikasi Qi .
Ketika baterai Li-ion rusak secara fisik, baterai sanggup mengalami kekerabatan pendek, menumpuk gas, atau terbakar di tempat.
Kecuali bila Anda membongkar telepon atau merusaknya untuk bersenang-senang atau untuk membuat konten youtube dan mendapat banyak subscriber, ini bukan problem yang perlu Anda khawatirkan.
Saat ponsel jatuh, komponen penting ibarat layar biasanya akan pecah sebelum baterai mengalami kerusakan.
Mengapa ini terjadi?
Nah, baterai Li-ion mengandung selembar tipis lithium dan selembar tipis oksigen.
Larutan elektrolit memisahkan lembaran-lembaran ini.
Ketika larutan itu pecah atau tertusuk, lapisan litium dan oksigen bereaksi, yang akan memicu kerusakan eksotermik dan thermal runaway.
Dalam beberapa kasus, hal ini sanggup terjadi pada ketika mengganti baterai ponsel.
Menusuk atau menekuk Li-ion sanggup menjadikan kerusakan mekanis, dan bila baterai tidak ditangani dengan benar selama pemasangan, baterai sanggup terbakar segera atau seiringnya waktu.
Baru-baru ini, iPhone seorang perempuan terbakar sehabis baterai diganti di sebuah toko tidak resmi, dan beberapa Toko Apple telah menangani kebakaran ketika mengganti baterai iPhone 6.
Sebagai catatan, jangan menusuk-nusuk atau menekuk baterai untuk bersenang-senang, atau untuk membuat konten youtube.
Anda mungkin sanggup terhindar dari kebakaran atau ledakan kecil, akan tetapi Anda tidak akan sanggup terhindar dari gas beracun yang dilepaskan oleh baterai li-ion yang terbakar.
Walaupun pengisian daya berlebihan dan panas berlebih sanggup menjadi ibarat mimpi buruk yang berbahaya, dan membuat baterai meledak, namun masalah ini sangat jarang terjadi.
Kerusakan mekanis yang terbentuk lambat cenderung merusak baterai sebelum ia berkesempatan untuk masuk ke "thermal runaway", yang balasannya akan terbakar dan meledak.
Juga lantaran adanya fitur keselamatan bawaan yang mencegah kegagalan ini sehingga tidak lepas kendali.
Sebaliknya, nasib ponsel biasanya ditentukan selama proses pembuatannya (manufakturing).
Jika ponsel ditakdirkan untuk meledak, maka tidak banyak yang sanggup Anda lakukan.
Baterai Li-ion mengandung lithium, logam yang sangat tidak stabil.
Ketidakstabilan itu manis untuk menahan dan memindahkan listrik, akan tetapi sanggup menjadi tragedi bila dicampur dengan logam lain secara tidak patut.
Sayangnya, baterai Li-ion juga harus mengandung nikel, kobalt, dan grafit.
Selama proses pembuatan, logam-logam ini sanggup membentuk endapan pada peralatan pabrik, yang kemudian sanggup mencemari jeroan atau isi dalam baterai Li-ion.
Dan pada balasannya sanggup menjadikan ketidakstabilan kimiawi, korsleting, dan ledakan.
Perakitan yang buruk juga sanggup menjadi masalah.
Seperti gedung pencakar langit atau mobil, baterai Li-ion dilas bahu-membahu dari aneka macam bit dan potongan, dan pengelasan yang buruk sanggup membuat banyak kendala listrik.
Baca: Ponsel dan Tab Android yang Ramah untuk Anak
Gesekan ini menghasilkan panas, yang sanggup menjadikan kekerabatan pendek dan problem mekanis dalam periode yang sangat singkat.
Selama kontroversi perihal Galaxy Note 7 yang terjadi pada beberapa waktu yang silam, antara 90 hingga 100 Note 7 meledak, terbakar, atau terlalu panas.
Itu bergotong-royong kurang dari 1% dari 2,5 juta Note 7 yang dikirimkan Samsung ke toko-toko diseluruh dunia.
Namun, tentu saja penarikan Galaxy Note 7 secara global, mungkin lantaran Samsung telah memperhitungkan sehingga membuat angka-angka diatas tidak semakin tinggi.
Akan tetapi, sangat terang bahwa ledakan ponsel sangat-sangat jarang terjadi.
Namun, demikian Anda harus tetap berhati-hati terhadap meledaknya sebuah ponsel.
Mmeskipun problem mekanis yang lambat sangat jarang menjadikan ponsel meledak, akan tetapi mencegah akan lebih baik, bukan risiko yang pantas untuk diambil.
Terutama, jangan pernah meninggalkan ponsel Anda di tempat yang panas, ibarat dalam kendaraan beroda empat yang diparkir dibawah terik matahari misalnya.
Juga cobalah untuk memakai perangkat pengisian daya (charger) asli, atau yang benar-benar mahir serta bersertifikat.
Dan, terakhir tolong, jangan melempar, menusuk atau menekuk ponsel Anda.
Hampir setiap tahun, informasi teknologi terkini selalu didominasi oleh headline perihal ponsel yang meledak.
Walaupun kecelakaan ponsel yang meledak ini sangat jarang terjadi, dan memang agak sulit untuk dipahami.
Mengapa ponsel sanggup meledak? dan bagaimana saya sanggup tahu bahwa ponsel saya tidak akan meledak?
Penyebab Ponsel Bisa Meledak
Untuk menjawab pertanyaan diatas, apakah ponsel yang kita miliki ketika ini suatu ketika nanti akan meledak atau tidak.
Baca: Penyebab Ponsel Android Menjadi Panas dengan Sendirinya
Serta menjadi salah satu headline informasi di media-media mainstream, maka ada baiknya kita mengetahui apa yang menjadi penyebab ponsel sanggup meledak.
Thermal Runaway Penyebab Ledakan Ponsel
Setiap kali baterai Li-ion meledak atau terbakar, ia mengalami proses yang disebut "Thermal Runaway".
Wikipedia |
Baterai lithium-ion mengandung satu ton sel Li-ion.
Masing-masing sel ini mempunyai suhu kritis (anggap ini sebagai titik didih).
Ketika suhu kritis sel tercapai, yang biasanya disebabkan oleh:
- Panas eksternal
- Pengisian yang berlebihan
- Kerusakan
- Manufaktur atau pembuatan yang buruk
Ponsel akan memasuki kerusakan eksotermik, yang pada dasarnya, sel itu sendiri mulai melepaskan satu ton panas.
Hal ini akan mengawali proses "Thermal Runaway" atau "Pelarian Termal", yang mana ini intinya merupakan loop umpan balik positif.
Sama halnya ibarat ketika Anda meletakkan mikrofon di erat speaker.
Begitu sel memasuki eksotermik dan melepaskan panas, sel-sel di sekitarnya ditakdirkan untuk mencapai suhu kritisnya sendiri.
Semua tergantung pada kecepatan proses nya itu sendiri, baterai secara belakang layar sanggup mendesis, terbakar, atau membuat ledakan kecil.
Sekarang kita telah memahami proses "Thermal Runaway" atau pelarian termal.
Sekarang jauh lebih gampang untuk memilih bagaimana, kapan, dan mengapa ponsel dan di antara perangkat yang memakai baterai Li-ion lainnya meledak.
Namun, bila ponsel Anda atau perangkat yang lainnya yang mempunyai baterai Li-ion yang sudah membengkak, Anda seharusnya sudah mulai melaksanakan sesuatu perihal itu kini juga.
Mencegah Ponsel Agar Tidak Meledak
Selanjutnya yaitu bagaimana cara mencegah biar ponsel yang kita miliki ketika ini tidak meledak.
Anda tentu tidak ingin masuk headline di media-media mainstream dengan informasi bagaimana ponsel Anda meledak di paha Anda, yang bahkan mungkin menghancurkan organ "vital" Anda.
Baca: Yang Harus Dilakukan Ketika Ponsel Terlalu Panas
Nah, berikut ini kami berikan bagaimana cara biar ponsel tidak meledak, yakni:
Jangan Meninggalkan Ponsel di dalam Mobil
Jika Anda tinggal didaerah yang dingin, Anda mungkin sadar bahwa aki kendaraan beroda empat bekerja paling baik ketika mereka mendapat sedikit panas, yakni katakanlah sekitar 27 derajat Celcius.
Anda mungkin juga sadar bahwa terlalu banyak panas sanggup merusak baterai (aki mobil), bersamaan dengan komponen-komponen lain di dalam mobil.
Yah.. Betul sekali! Hal ini juga berlaku sama untuk baterai ponsel.
Ketika baterai Li-ion habis pada suhu tinggi (di luar atau di dalam mobil), sel-sel baterainya sanggup menjadi sedikit tidak stabil.
Mereka mungkin tidak memasuki gangguan eksotermik, tetapi mereka sanggup secara singkat, memburuk, atau anehnya menghasilkan gas ibarat oksigen dan karbon dioksida.
Gas-gas ini sanggup menjadikan baterai mengembang ibarat balon, yang membuat tekanan, yakni berupa energi yang sanggup menjadikan ledakan atau membahayakan struktur baterai.
Secara alami, proses ini sanggup lebih cepat bila baterai Li-ion ponsel sedang diisi, sementara itu pada suhu luar/ eksternal cukup panas.
Karena itu sebagian besar ponsel akan menghentikan proses pengisian daya atau mati bila terlalu panas.
Mungkin ada sebagian orang yang beranggapan bahwa ponsel tidak akan mungkin meledak bila ditinggalkan didalam kendaraan beroda empat dibawah terik sinar matahari.
Sementara itu, sebagai pengetahuan untuk kita, kantong celana yang sempit, yang rentan akan gesekan-gesekan, sanggup menjadikan "Thermal Runaway".
Yang lambat laun, sanggup menjadikan baterai rusak, sebelum balasannya mempunyai kesempatan untuk meledak.
Apalagi, bila ditinggalkan didalam kendaraan beroda empat dalam waktu lama, terparkir dibawah terik sinar matahari.
Bentuk-bentuk kemunduran mekanis inilah yang biasanya menjadikan baterai ponsel Anda rusak hingga balasannya menjadikan ponsel meledak.
Selain itu, ini juga salah satu penyebab, mengapa ponsel Anda tidak menyala, lantaran ponsel dan baterai Li-ion ketika ini mempunyai fitur keselamatan internal yang mencegah problem mekanis lambat yangterbentuk.
Gunakan Perangkat Pengisian yang Asli atau Bersertifikat
Secara umum, alat pengisi daya (charger) apa pun niscaya akan berfungsi dengan perangkat apa pun juga.
Begitu juga dengan kabel micro-USB (kabel charger) nya.
Charger atau kabel charger yang usang atau yang murah akan tetap bekerja dengan ponsel yang lebih gres atau terbaru, dan sebaliknya charger super cepat terbaru akan tetap bekerja dengan perangkat atau ponsel yang lama.
Karena itu, Anda harus tetap memakai pengisi daya atau charger yang orisinil atau charger yang sanggup mengemban amanah dari perusahaan yang terbaik, atau pengisi daya (charger) yang disertifikasi oleh produsen ponsel Anda.
Pengisi daya yang murah atau tidak bersertifikat (apalagi untuk charger nirkabel yang jelek) sanggup menghasilkan panas yang berlebih dan merusak baterai ponsel Anda.
Biasanya, kerusakan ini terjadi dalam jangka waktu yang cukup lama, yang menjadikan "gelembung" di baterai ponsel Anda.
Sekali lagi, kerusakan mekanis yang lambat ibarat ini hampir selalu akan merusak ponsel Anda secara keseluruhan sebelum balasannya sanggup terbakar atau meledak.
Tapi jangan khawatir, charger yang murah tidak akan “dijual dengan harga yang mahal” ponsel Anda, walaupun itu niscaya akan menjadikan ledakan.
Baca: Cara Mengisi Baterai Ponsel Ketika Listrik PLN Padam
Ponsel mempunyai pembatas tegangan bawaan yang mencegah pengisian berlebih atau pengisian daya yang "terlalu cepat" untuk ditangani oleh baterai.
Menemukan charger yang sempurna untuk ponsel Anda ternyata sangat mudah.
Anda sanggup membeli pengisi daya pribadi dari pabrikan ponsel Anda, atau menyelidiki review dari pembeli lainnya di toko belanja online ibarat tokopedia, bukalapak, shopee, dan lain sebagainya, sebelum Anda membelinya.
Atau Anda sanggup melaksanakan pencarian di Google untuk brand ponsel Anda dengan kata-kata “charger ponsel terbaik”.
Jika Anda mempunyai perangkat Apple, Anda harus mencari pengisi daya bersertifikasi MFi , dan bila Anda membeli pengisi daya nirkabel, maka Anda harus mencari perangkat bersertifikasi Qi .
Jangan Melempar, Menekuk atau Menusuk Ponsel Anda
Ketika baterai Li-ion rusak secara fisik, baterai sanggup mengalami kekerabatan pendek, menumpuk gas, atau terbakar di tempat.
Kecuali bila Anda membongkar telepon atau merusaknya untuk bersenang-senang atau untuk membuat konten youtube dan mendapat banyak subscriber, ini bukan problem yang perlu Anda khawatirkan.
Saat ponsel jatuh, komponen penting ibarat layar biasanya akan pecah sebelum baterai mengalami kerusakan.
Mengapa ini terjadi?
Nah, baterai Li-ion mengandung selembar tipis lithium dan selembar tipis oksigen.
Larutan elektrolit memisahkan lembaran-lembaran ini.
Ketika larutan itu pecah atau tertusuk, lapisan litium dan oksigen bereaksi, yang akan memicu kerusakan eksotermik dan thermal runaway.
Dalam beberapa kasus, hal ini sanggup terjadi pada ketika mengganti baterai ponsel.
Menusuk atau menekuk Li-ion sanggup menjadikan kerusakan mekanis, dan bila baterai tidak ditangani dengan benar selama pemasangan, baterai sanggup terbakar segera atau seiringnya waktu.
Baru-baru ini, iPhone seorang perempuan terbakar sehabis baterai diganti di sebuah toko tidak resmi, dan beberapa Toko Apple telah menangani kebakaran ketika mengganti baterai iPhone 6.
Sebagai catatan, jangan menusuk-nusuk atau menekuk baterai untuk bersenang-senang, atau untuk membuat konten youtube.
Anda mungkin sanggup terhindar dari kebakaran atau ledakan kecil, akan tetapi Anda tidak akan sanggup terhindar dari gas beracun yang dilepaskan oleh baterai li-ion yang terbakar.
Sebagian Besar Ledakan Ponsel Akibat Buruknya Pembuatan - Manufaktur
Walaupun pengisian daya berlebihan dan panas berlebih sanggup menjadi ibarat mimpi buruk yang berbahaya, dan membuat baterai meledak, namun masalah ini sangat jarang terjadi.
Kerusakan mekanis yang terbentuk lambat cenderung merusak baterai sebelum ia berkesempatan untuk masuk ke "thermal runaway", yang balasannya akan terbakar dan meledak.
Juga lantaran adanya fitur keselamatan bawaan yang mencegah kegagalan ini sehingga tidak lepas kendali.
Sebaliknya, nasib ponsel biasanya ditentukan selama proses pembuatannya (manufakturing).
Jika ponsel ditakdirkan untuk meledak, maka tidak banyak yang sanggup Anda lakukan.
Baterai Li-ion mengandung lithium, logam yang sangat tidak stabil.
Ketidakstabilan itu manis untuk menahan dan memindahkan listrik, akan tetapi sanggup menjadi tragedi bila dicampur dengan logam lain secara tidak patut.
Sayangnya, baterai Li-ion juga harus mengandung nikel, kobalt, dan grafit.
Selama proses pembuatan, logam-logam ini sanggup membentuk endapan pada peralatan pabrik, yang kemudian sanggup mencemari jeroan atau isi dalam baterai Li-ion.
Dan pada balasannya sanggup menjadikan ketidakstabilan kimiawi, korsleting, dan ledakan.
Perakitan yang buruk juga sanggup menjadi masalah.
Seperti gedung pencakar langit atau mobil, baterai Li-ion dilas bahu-membahu dari aneka macam bit dan potongan, dan pengelasan yang buruk sanggup membuat banyak kendala listrik.
Baca: Ponsel dan Tab Android yang Ramah untuk Anak
Gesekan ini menghasilkan panas, yang sanggup menjadikan kekerabatan pendek dan problem mekanis dalam periode yang sangat singkat.
Tenang..! Ponsel Anda "Mungkin" Tidak Akan Meledak
Selama kontroversi perihal Galaxy Note 7 yang terjadi pada beberapa waktu yang silam, antara 90 hingga 100 Note 7 meledak, terbakar, atau terlalu panas.
Itu bergotong-royong kurang dari 1% dari 2,5 juta Note 7 yang dikirimkan Samsung ke toko-toko diseluruh dunia.
Namun, tentu saja penarikan Galaxy Note 7 secara global, mungkin lantaran Samsung telah memperhitungkan sehingga membuat angka-angka diatas tidak semakin tinggi.
Akan tetapi, sangat terang bahwa ledakan ponsel sangat-sangat jarang terjadi.
Namun, demikian Anda harus tetap berhati-hati terhadap meledaknya sebuah ponsel.
Mmeskipun problem mekanis yang lambat sangat jarang menjadikan ponsel meledak, akan tetapi mencegah akan lebih baik, bukan risiko yang pantas untuk diambil.
Terutama, jangan pernah meninggalkan ponsel Anda di tempat yang panas, ibarat dalam kendaraan beroda empat yang diparkir dibawah terik matahari misalnya.
Juga cobalah untuk memakai perangkat pengisian daya (charger) asli, atau yang benar-benar mahir serta bersertifikat.
Dan, terakhir tolong, jangan melempar, menusuk atau menekuk ponsel Anda.