Masalah Awam Indonesia Di Luar Kapasitas Joko Widodo Leaderless And Stateless

Tulisan ini saya ambil dari status Facebooknya Nanik Sudaryati, seorang wartawan senior. 

Opini awam dari seorang Cak Nun ini juga, masih dipertanyakan oleh wartawan senior kita tadi.  

"Ini benar goresan pena Cak Nun ( Emha Ainun Najib) ? KEren bangettt ya , mewakili banget hati rakyat dan umat.."
------------------------------
Tulisan Cak Nun (Emha Ainun Najib): 
 Tulisan ini saya ambil dari status Facebooknya Nanik Sudaryati Masalah Awam Indonesia di Luar Kapasitas Jokowi Leaderless and Stateless
Problem Indonesia Diluar Kapasitas Jokowi "Leaderless and Stateless" 

#Indonesiaku "Kalo SBY itu peragu, kalo yang kini ini gak ngerti apa yang harus diragukan atau apa yang harus ditegaskan" (Cak Nun)

Masalah Awam Indonesia di Luar Kapasitas Jokowi 'Leaderless and Stateless'


Kondisi leaderless (negara tanpa pemimpin) menyerupai kini ini sangat membahayakan NKRI. 

#tragis "Malaikat pun tertawa melihat Indonesia, punya presiden 'i don't read what i sign'" (Cak Nun) 

"Wong bangsamu ini milih kepala desa aja ndak bisa, disuruh milih presiden" (Cak Nun) 

Tragis negeriku... Kondisi leaderless menyerupai kini ini cocok bagi mereka yg punya sumber daya "mendikte" negeri ini. 

Tertipu pencitraan benar-benar menghadapkan Indonesia pada resiko yg besar.

Dan kondisi tragis spt ini kok masih ada yg tetep fanatik "pokoknya benar", masih menentukan tertipu pencitraan.#makin tragis 

Mungkin jadi benar ustadz YM, tinggal berdoa saja... demi keselamatan negeri ini. 

Negara tanpa pemimpin (leaderless), bahkan negara tanpa negara (stateless), negara tanpa kedaulatan... #kosong 

Bukan tidak move on dari pemilu, tapi kondisi leaderless dan stateless menyerupai kini ini efek pribadi dari kebodohan ketika itu. 

Masing-masing kita harus jadi biro pencerahan negeri... berat bener pekerjaan mencerahkan. 

Bener kata Cak Nun, "Bangsamu ini milih kepala desa aja ndak dapat apalagi milih presiden". (Nanik)..#sakit 

Kita kecewa dg kurun SBY, tapi terang jauh lebih baik. Sekarang ini benar-benar tanpa presiden.. 

Menteri saling ribut, Wakil Presiden ribut sama menteri, presidennya gak ngerti perihal apa yang haruss dilakukannya ... kehancuran tanpa perlawanan. 

Kita udah ingatkan ini orang kosong... kesian republik. tapi banyak yg memaksakan diri untuk manggut-manggut ketipu pencitraan. 

Belum siap bangsa ini berdemokrasi ... masih simpel ditipu. Kayaknya gak sampe final tahun udah jatuh ini presiden. 

Kecuali rakyat yang lapar ini tetep puas makan dan kenyang isu pencitraan nan kosong. 

Bahaya banget ini negara autopilot.... ada yg pegang setir tapi ndak tau apa-apa, mau kemana, dalam situasi apa. 

Ketika amanah diserahkan pd yg bukan ahlinya... kehancuran “@mittafaried: tukang becak disuruh nyetir pesawat..ya beginilah jadinya” 

Relawan-relawan dah puas dg posisi komisaris dan dubes... tapi rakyat yg jadi korban, ringkih tanpa pembelaan. 

Presiden paling blah bloh sepanjang sejarah... tentunya cerminan rakyat yg blah bloh juga. 

Dua hari kemudian kedatangan sobat lama, curhat ttg lesunya bisnis dia dan pun teman-teman beliau. Order sepi. Udah merata ini. 

Problemnya sudah di luar kapasitas joko widodo dg segala kekosongannya. Problemnya terlalu kasatmata ... gak dapat dg solusi-solusi pencitraan. 

Ada pihak2 yg mau ambil laba besar dg merekayasa semoga indonesia punya presiden selemah ini... 

Dengan punya presiden selemah ini, Indonesia jadi simpel diacak-acak... Kasihan rakyat kecil, meski krn efek pribadi kebodohannya sendiri ketika pilpres kmrn ... 

Relawan berpesta dg jabatan komisaris dan dubes, rakyat sedang sakratul maut. Saat kampanye dapat dg solusi "makan pecel, nasi seperempat" "mendadak umroh"... hari ini gak bisa... 

Lupakan solusi dg budi dewan redaksi media.. "jokowi makan pecel, nasi seperempat" Problemnya ndak dapat lagi dg budi "menteri lompat pagar" "jokowi makan pecel, nasi seperempat" ... terlalu kasatmata problemnya. 

Tiap hari dulu kita udah kita ingatkan, tapi banyak org yg menentukan utk menjerumuskan NKRI dg leaderless spt ini. 

Ketika semua problem itu pencitran sbg solusinya, maka gak ada satu pun duduk kasus yg terselesaikan. Kondisi yg sangat tidak ideal justru dipimpin oleh orang yg bahkan tak tau kini lagi kondisi apa. #tragis 

Yang sabar ya sahabat... terutama rakyat-rakyat kecil, orang orang awam di seluruh pelosok negeri yg makin sulit hidupnya... 

Jujur saya berharap apa yg kami ingatkan dulu soal joko widodo itu salah... alasannya yakni benarnya kami gak menciptakan kami senang ... negara taruhannya. 

Dulu saya bilang joko widodo itu kosong... jujur saya berharap saya salah... krn ketika saya benar tidak menciptakan saya senang ... rakyat

(Nanik Sudaryati/ Nanik S Deyang)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel