Pernyataan Resmi Prabowo Sesudah Pertemuan Di Cikeas
"GERINDRA TIDAK MAU IKUT KE SESUATU YANG MELAWAN AKAL SEHAT DAN LOGIKA. PRESIDENTIAL TRESHOLD 20% MENURUT KAMI ADALAH SESUATU LELUCON POLITIK YANG MENIPU RAKYAT INDONESIA..!
Pertemuan resmi antara kedua purnawirawan Jenderal Tentara Nasional Indonesia ini biasanya selalu terjadi di saat2 krusial. Ketika demokrasi dikotori.
Pembicaraan antara SBY dengan Prabowo yg pertama tahun ini terjadi pada Februari 2017, usai Pilkada DKI putaran pertama yg berlangsung panas. Saat itu AHY-Sylvi dr koalisi Partai Demokrat dkk gagal maju ke putaran kedua, sedangkan Anies-Sandi yg diusung Gerindra & PKS terus melaju ke putaran kedua.
Pertemuan resmi kedua tahun ini terjadi pada Kamis malam tanggal 27 Juli, atau 1 ahad sempurna usai RUU Pemilu kontroversial yg berisi Presidential Treshold 20% disahkan oleh DPR, pada Jumat dini hari tanggal 21 Juli.
Pernyataan Resmi Prabowo Setelah Pertemuan di Cikeas
Berikut selengkapnya hasil pertemuan tsb:
✔SBY (KETUM PARTAI DEMOKRAT):
"Kami harus pastikan bahwa penggunaan kekuasaan oleh pemerintah tidak melampaui batas, sehingga Cross the Line, sehingga masuk ke dalam apa yg disebut Abuse of Power.
Banyak pelajaran di dunia termasuk di Indonesia wacana hal tsb. Manakala penggunaan kekuasaan melampaui batasnya, maka rakyat akan beri koreksinya.
Sebagai bentuk kesetiaan kepada negara, kepada pemerintah, kepada pemimpin, kami akan terus mengingatkan:
"Gunakan kekuasaan dng amanah, proper, sesuai kontitusi, Undang-Undang, etika. TIDAK MELAMPUI BATAS DAN TIDAK KELIRU MENGGUNAKAN KEKUASAAN ITU!"
✔PRABOWO SUBIANTO (KETUM PARTAI GERINDRA):
"Kita ketemu dalam suasana yg terus terperinci saja agak prihatin. Pak SBY presiden selama 10 tahun, tapi dia bersama kami dulu perwira2 muda yg mendorong reformasi. Di seluruh dunia diakui, bagaimana Tentara Nasional Indonesia mundur dari kekuasaan dng sukarela dan dengan cepat sekali.
Saya kedatangan banyak tamu dari luar negeri, bertanya: 'Kok bisa Tentara Nasional Indonesia mundur dari kekuasan?' Karena kami benar2 percaya bahwa yg terbaik untuk bangsa dan negara ialah Demokrasi. Adalah Pancasila dan pelaksanaannya ialah Demokrasi. Demokrasi pelaksanaannya ialah Pemilu.
Kaprikornus bagi kami, setiap upaya untuk mengurangi kualitas demokrasi, atau memakai cara2 yg tidak sesuai dng kebijaksanaan sehat, atau menyakiti kemampuan berpikir rakyat Indonesia, bagi kami ini mencemaskan.
Kaprikornus terlihat perilaku Partai Demokrat, Gerindra, PKS PAN, itu satu dalam problem UU Pemilu yg br saja dilahirkan atau disahkan dewan perwakilan rakyat RI, yang kita tidak ikut bertanggungjawab. KARENA KITA TIDAK MAU DITERTAWAKAN OLEH SEJARAH.
KEKUASAAN? YA, SILAKAN MAU BERKUASA 5 TAHUN, 10 TAHUN, 20 TAHUN, 50 TAHUN, DI UJUNGNYA SEJARAH YG AKAN MENILAI.
Dan saya katakan ke Gerindra: 'Gerindra tidak mau ikut ke sesuatu yang melawan kebijaksanaan budi dan logika!'
Presidential Threshold 20% berdasarkan kami ialah sesuatu lawakan politik yg menipu rakyat Indonesia!
Saya tidak mau terlibat dng sesuatu yg menyerupai itu. Demikian perilaku Gerindra Partai Demokrat PAN dan PKS.
Kaprikornus lahir dari kecemasan itu, KAMI KHAWATIR BAHWA DEMOKRASI KAMI KE DEPAN BISA DIRUSAK. Karena itu, sesuai apa yg tadi disampaikan pak SBY, kita wajib mengawal, mengingatkan, mengimbau dng baik. Mengingatkan rekan2 yg berada di kekuasaan, bahwa demokrasi itu ialah jalan terbaik. Dan demokrasi membutuhkan semangat patuh kepada logika. Semangat patuh kepada rules of the game. Dan harus adil, dan tidak memaksakan kehendak dng segala cara.
Intinya itu. Kaprikornus kami akan terus komunikasi. Kami sangat sependapat dengan pak SBY, kita harus lakukan check and balance. Kita harus ada penyeimbangan. Kaprikornus setiap kekuasaan harus diawasi dan diimbangi.
Ini filosofi check & balance ini, ialah inti dari suatu demokrasi dan negara yg kondusif dan adil. Bahwa mustahil kondusif jikalau tidak adil. Dan mustahil ada kesejahteraan tanpa keadilan."
Sumber : https://www.facebook.com/agibetha.isnaeny