Menciptakan Suasana Mencar Ilmu Yang Menyenangkan


Menciptakan suasana mencar ilmu yang menyenangkan merupakan dambaan bagi seorang guru atau tenaga pendidik, dengan membuat suasana  mencar ilmu yang menyenangkan maka akan melahirkan semangat mencar ilmu dari para siswa dan pastinya akan menghasilkan kualitas pembelajaran yang lebih baik, kata menyenangkan biasanya timbul disaat belum dewasa (peserta didik) bermain, bermain merupakan acara mengasyikkan dan menyenangkan bagi siswa, jadi guru dituntut untuk lebih kreatif dalam membuatkan metode pembelajaran sehingga proses mencar ilmu lebih menyenangkan menyerupai bermain sehingga sekolah tidak dianggap sebagai daerah yang membosankan namun  sekolah sebagai daerah yang menyenangkan bagi siswa.





Seperti yang telah dijelaskan pula dari Quantum Learning sendiri bahwa mencar ilmu itu haruslah mengasyikkan dan berlangsung dalam suasana gembira  sehingga pintu masuk untuk isu gres akan lebih lebar dan terekam dengan baik. Rasa senang dalam mencar ilmu ialah duduk masalah suasana hati. Ini diperoleh melalui perlakuan guru dan orang renta melalui dorongan dan motivasi mereka. Sebenarnya yang diharapkan oleh siswa dalam mencar ilmu ialah rasa percaya diri.


Jangan lupa baca : Membuat suasana mencar ilmu yang menyenangkan


Oleh lantaran itu, kiprah orang renta dan guru  tentu saja menumbuhkan rasa percaya diri mereka. Dari pengalaman hidup, kita menemukan begitu banyak anak yang ragu-ragu atas apa yang mereka pelajari sehingga mereka perlu didorong dan diberi semangat lewat bahasa cinta dan perlakuan adil bagi mereka. Langkah inovatif yang sanggup dilakukan ialah bagaimana eksistensi dinding-dinding kelas yang intinya benda mati tersebut menjadi bermakna dan berbicara terhadap siswa pada khusunya dan bagi seluruh warga sekolah pada umumnya.



Yang menjadi pertanyaan ialah




“Bagaimana membuat dinding-dinding sekolah dan ruang-ruang kelas yang mati ini menjadi lebih hidup, menjadi bermakna, dan pada jadinya sanggup menggairahkan nafsu mencar ilmu siswa”.



Jawaban dari pertanyaan diatas ialah tidak lain ialah diharapkan suatu langkah kreatif seorang guru. Hal ini tentunya merupakan suatu langkah inovatif yang pada kenyataannya akan berbeda dengan kondisi realita dan secara umum dikuasai yang ada dilapangan ketika ini. Pada kebanyakan orang dan pada kebanyakan guru bisa saja acara ini dianggap sebagai acara yang mengada-ada. Namun justru disinilah letak nilai inovatif itu sendiri muncul, alasannya ialah acara yang bersifat inovatif akan dirasakan hal yang abnormal oleh orang lain, alasannya ialah hal semacam itu sebelumnya jarang atau bahkan mungkin belum ada.

Suasana belajar adalah faktor penentu keberhasilan mencapai target belajar. Prinsip mencar ilmu orang cukup umur dan belum dewasa pada hakikatnya sama, yaitu melalui penjelajahan (eksplorasi) dan suasana hati bangga (fun). Seorang guru idealnya kreatif mendesain lingkungan mencar ilmu semoga tercipta suasana yang menyenangkan atau dalam istilah Gordon Dryden disebut orkestra lingkungan belajar.



Lalu apa yang perlu disiapkan?



  1. Desain ruang kelas, desainlah ruang kelas dengan hal-hal yang bisa membuat suasana hati ceria, semoga siswa merasa lebih senang untuk belajar.

  2. Bila perlu ciptakan suasana kelas yang menyerupai pesta, ada balon, lampion, dan hiasan-hiasan dinding.

  3. Siapkan musik pengiring ketika presentasi atau ketika siswa mengerjakan tugas-tugas yang sebelumnya yang telah diremcanakan. Akan lebih baik kalau menggunakan musik klasik yang direkomendasikan oleh Dr Lazanov (Mozart, Vivaldi, Bethoven).

  4. Seluruh atmosfer kelas harus benar-benar bersahabat, tidak ada tekanan, apalagi ancaman.



Stocwell (seorang instruktur pendidikan terkemuka di Eropa) menjelaskana bahwa poster berwarna di dinding yang didesain dengan baik sangatlah penting lantaran merangsang  periferal otak. Kehadirannya yang konstan diruang kelas memberikan isinya di memori otak walaupun tidak didasari oleh anak. Stocwell juga menjelaskan perihal psikologi warna. Merah ialah warna peringatan, biru melambangkan kesejukan, kuning warna kecerdasan, hijau dan coklat mempunyai imbas menentramkan, hangat dan ramah. Poster yang baik sanggup membuat kesan di memori jangka panjang, membuat citra memori yang sanggup dipanggil kembali kalau dibutuhkan, walaupun tidak pernah dipelajari secara sadar.


Penerapan Joyfull Learning


Joyfull Learning sanggup dilakukan dengan memotivasi tumbuhnya harga diri yang positif kepada anak dan meberikan lingkungan dan kondisi yang sempurna untuk semua anak. Dengan kata lain, semua anak mencicipi bahwa :
1.    Kondisi mereka sekecil apapun dihargai
2.    Mereka merasa kondusif (fisik dan psikis) dalam lingkungan belajar
3.    Gagasan mereka dihargai (Stufflebeam, 1965)


Dengan kata lain anak harus dihargai apa danya. Mereka harus merasa aman, bisa mengekspresikan pendapatnya, dan sukses dalam belajarnya.


Kerangka inilah yang membantu belum dewasa menikmati mencar ilmu dan guru bisa memperkuat rasa senang ini melalui penciptaan kelas yang lebih “menyenangkan”.


Oleh lantaran itu, guru diharapkan  untuk tidak membatasi argumen siswa, lantaran dengan mendengarkan argumen siswa, mereka merasa lebih diperharikan dan merasa nyaman berada dikelas. Selain itu penataan kelas juga membuat siswa merasa nyaman dan senang berasa dikelas.
Dave Meier menyatakan bahwa mencar ilmu menyenangkan  (joyfull learning) ialah sistem pembelajaran yang berusaha untuk membangkitkan minat, adanya keterlibatan penuh, dan terciptanya makna, pemahaman , nilai yang membahagiakan pada diri siswa, membuat siswa tertarik untuk mencar ilmu merupakan sebuah tantangan bagi guru, lantaran membuat siswa tertarik untuk mencar ilmu tidak semudah menjelaskan teori yang ada dibuku.


Jangan lupa baca : Bagaimana membuat siswa tertarik untuk mencar ilmu ?


Sebelum dikenakan pada tujuan pembelajaran joyfull learning lebih dulu mengetahui tujuan pendidikan  nasional sesuai undang-undang no.02 untuk mewujudkan suasana mencar ilmu dan proses pembelajaran semoga akseptor didik secara aktif menegembangkan potensinya untuk mempunyai kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, adab mulia, serta keterampilan yang diharapkan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.


Siswa akan terdoromg untuk terus mencar ilmu kalau pembelajaran diselenggarakan secara nyaman dan menyenangkan , sehingga siswa terlibat secara fisik dan psikis. Untuk itu guru perlu membuat kondisi pembelajaran yang sesuai dengan minat dan keceerdasan siswa. Guru juga perlu menunjukkan penghargaan bagi sisiwa yang berpartipasi. Penghargaan sanggup bersifat material dan penghargaan, nilai, penghargaan applaus.


Sedangkan tujuan dari pembelajaran yang menyenangkan sendiri ialah menggugah sepenuhnya kemampuan mencar ilmu dari pelajar, membuat mencar ilmu menyenangkan dan memuaskan bagi mereka, dan menunjukkan pemberian sepenuhnya pada kebahagian, kecerdasan, kompetensi, dan keberhasilan mereka sebagai manusia.


Jangan lupa baca juga artikel lainnya Metode pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan.




Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel